JAKARTA – Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Siti Zuhro menyarankan KIB tidak terpaku pada hasil survei untuk mengusung capres di Pilpres 2024.
Terlebih, peneliti politik BRIN ini mengaku termasuk orang yang tidak percaya pada hasil lembaga survei soal elektabilitas dan popularitas tokoh.
KIB disarankan mempertimbangkan secara cermat pilihan sosok yang akan diusung sebagai capres dan cawapres dengan mengedepankan kompetensi dan kapabilitas.
“KIB semestinya mempertimbangkan secara cermat calon pemimpin yang nemiliki kualifikasi. Tak sekadar hanya terpaku pada hasil-hasil survei tentang popularitas saja yang tak ada jaminan mengenai kompetensi dan kapabilitas calon,” kata Siti Zuhro.
Terlebih, KIB diinisiasi oleh Golkar, PPP, dan PAN untuk mengikis polarisasi yang terjadi di masyarakat sejak Pilpres 2014. Misi ini sebagai misi mulia karena berupaya menyatukan kembali masyarakat Indonesia di tengah perbedaan pilihan politik.
Selain Siti Zuhro, diskusi LKI Partai Golkar juga menghadirkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur Muhammad Sarmuji, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DR. Syarifah Amelia, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.(rls/muz)
Discussion about this post