Oleh : Dr Noviardi Ferzi
Setahun masa pemerintahan Haris – Sani sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi,masih kurang memperhatikan masalah kemiskinan yang stagnasi dari tahun ke tahun. Padahal ini tujuan yang paling esensial dari pembangunan, mengentaskan kemiskinan.
Justru dalam tahun pertamanya dari Juli 2021 hingga jelang Agustus 2022 kita hanya melihat fokusnya pada pembangunan infrastruktur besar nan mercusuar. Salah satu contohnya Bangun stadion ratusan miliar, Islamic Centre, ruang terbuka hijau dan program lainnya yang tidak menjawab kemiskinan yang ada di Provinsi Jambi.
Bahkan, bukan hanya tak mampu memediasi anggaran dan kemiskinan, proyek – proyek mercusuar ini bisa menjadi jebakan kemiskinan baru, karena perputaran modal infrastrukur besar tak menetes ke bawah. Artinya, dalam tahun pertamanya Haris gagal mengoptimalkan anggaran untuk mengentas kemiskinan. Sekalipun pada tahap mediasi, perantara antara anggaran dan sasaran kemiskinan.
Salah satu yang paling mengecewakan dalam realisasi Visi Jambi mantap adalah masalah Dumisake. Pemahaman awal publi menilai Dumisake adalah akronim dari Dua Milyar Satu Kecamatan. Sebuah program yang menyasar langsung kelompom miskin, by nama, by addres, by phone. Namun, ternyata Dumisake hanya nama dari kumpulan program OPD yang diklaim sebagai Dumisake.
Padahal sebagaian program ini adalah program rutin yang sipatnya mengembangkan atau memperbesar capaian, lanjutan dari program sebelumnya. Ketika ini disebut dumisake maka tak heran kelompok miskin tak terjamah sama sekali, karena yang disasar bukan lagi kelompok miskin, tapi kelompok yang sudah berdaya.
Akibat hal ini kita bisa melihat angka kemiskinan di Provinsi Jambi meningkat. Per Maret 2021, jumlah penduduk miskin di provinsi tersebut mencapai 293,86 ribu jiwa atau 8,09% dari total penduduk. Angka kemiskinan tersebut bertambah 16,06 ribu jiwa dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Maret 2020, jumlah penduduk miskin di Jambi sebanyak 277,8 ribu jiwa atau 7,58%.
Padahal masalah kemiskinan di Jambi wajib menjadi perhatian Gubernur Al Haris karena cenderung sudah stagnasi, relatip sama dalam satu dasa warsa terakhir. Seolah kebal akan berbagai program dan pendekatan kemiskinan yang dicanangkan pemerintah.
Kemiskinan Propinsi Jambi hari ini, relatip sama dengan satu dasawarsa lalu, mengalami stagnasi bahkan peningkatan. Seperti pada tahun 2011 kemiskinan mencapai 7,90 %, lalu 2012 meningkat 8,24 %, 2013 sebesar 8,41 %, 2014 sebesar 8,39 % dan 2015 naik 9,12 %
Angka kemiskinan yang semakin menggunung ini perlu mendapat perhatian pemerintah Provinsi Jambi dengan sepenuh hati. Jangan sibuk memoles diri dengan merevitalisasi taman RTH, membangun tugu/monumen, membangun stadion dibandingkan membantu warga miskin yang kesulitan sejak lahir dan batin. ****penulis adalah Akemidisi*****
Discussion about this post