Jambi, 06/11/2024, Bertempat di kampus pasca sarjana UIN STS Jambi di Telanaipura, LTB bekerjasama dengan Fakultas Sains dan Teknologi ÙIN STS Jambi Menggelar FGD (Focus Group Discussion) dalam rangka Diskusi hasil penelitian dengan tema Peta Jalan Transisi Energi yang Adil dan Berkelanjutan di Provinsi Jambi.
“Ini adalah rangkain kegiatan kerjasama antara Fakultas Sains dan Teknologi UIN STS Jambi dengan Yayasan Lembaga Tiga Beradik (LTB) bicara tentang energi baru Terbarukan di Propinsi Jambi, tentu sebagai akademisi kami akan membantu dalam penelitian dan Riset soal Transisi energi dari Energi Fosil ke energi baru Terbarukan ini”. Ujar Dekan Sains dan Teknologi UIN Arfan Aziz, S.Th.I, M.Soc Sc, Ph.D.
“Kegiatan ini berangkat dari situasi umum di Propinsi Jambi hari ini. Terkait masalah energi kami di LTB fokus di tiga kegiatan, pertama pengelolaan energi secara partisipatif oleh masyarakat. Kedua aktif melakukan pendampingan terhadap masyarakat di Semaran di mana ada perusahaan PLTU yang aktif di sana. Ketiga daerah muaro jambi di mana stockpile batu bara di kawasan cagar budaya nasional”. Ujar Hardi Yuda direktur LTB.
Diskusi para pihak yang terfokus ini di laksanakan jam 09.00 Wib, Rabu, 06 November 2024, kegiatan ini di ikuti oleh para pihak (stakeholder) di adakan diruang Rapat Pasca sarjana Kampus I UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dihadiri oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jambi, BAPPEDA Propins Jambi, Dinas Lingkungan Hidup, LPPM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, LPPM Universitas Jambi, LPPM Universitas Batanghari, Wakil Dekan dan Dosen FST UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Pusat Studi Unggulan lpteks Bio-Geo Matcrial dan Energi Universilas Jambi, Ketua dan Sekretaris Program Sains Informasi Geografi, Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas Jambi, WALHI Jambi, WARSI Jambi, Perkumpulan Hijau, Direktur Yayasan Setara, Direktur, Alam Hijau Indonesia Ketua Aliansi Jurnalis Independent KotabJambi, Redaktur Akses Jambi.
Pemaparan oleh tim peneliti dalam lembaran akademis oleh Ahmad Syukron Prasaja, M.Sc. “Jambi terutama telah mengalami kelebihan supplay energi sebesar 30%. Kegiatan pegolaan energi telah berdampak signifikan terhadap 50.000 jiwa. Khususnya di wilayah Sarolangun dan Merangin yang berdampak hilangnya ruang pangan dan penurunan kualitas lingkungan hidup serta penurunan tingkat kesejahteraan masarakat sekitat konsensi batu bara”. Saat menyampaikan hasil dokumen akademis.
Discussion about this post