Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi berikhtiar keras mengatasi pengangguran kelompok Milenial di Provinsi Jambi. Jemput bola ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Republik Indonesia di Jakarta.
***************************************
Fadli Sudria geleng-geleng kepala membaca data pengangguran di Provinsi Jambi. Ketua komisi IV DPRD Provinsi Jambi itu terheran-heram kok mayoritas alumni SMK, justru mendominasi angka pengangguran.
“Bukankah SMK didesain secara khusus sebagai sekolah yang menyiapkan tenaga siap pakai?,” kata Fadli Sudria, sambil menghela nafas panjang.
Mantan anggota korps Bhayangkara itu tak bermaksud menyalahkan tenaga pendidik di SMK. Masalah pengangguran ini mesti dilihat dari banyak variabel dan dimensi.
“Karena itu…kita di dewan sedang gigih mendorong Pemprov untuk mengupgrade kapasitas BLK, agar nanti lebih banyak melahirkan tenaga terampil yang siap kerja,” jelas Fadli.
Awal pekan lalu, Fadli Sudria dan rombongan bersambang ke Kemnaker RI. Fadli ditemani koleganya di komisi IV, Supriyanto, politisi PKS. Mereka disambut Dirjen Bina Lavotas Kemnaker, Budi Hartawan.
“Kita ke sini untuk menjemput bola. Kita ingin mendapat resources yang lebih untuk Jambi. Pak Dirjen sudah menyambut baik. Insyallah tahun depan kita akan memperoleh anggaran sebesar Rp 95 miliar untuk meningkatkan keterampilan masyarakat lewat BLK,”beber Fadli.
Komisi IV, kata Fadli, akan berjuang dengan gigih untuk mengupgrade kapasitas BLK.
“Supaya nantinya BLK benar-benar maksimal menjadi instrumen untuk mengatasi angka pengangguran. Kita akan dorong BLK menjadi tempat menyiapkan tenaga kerja terampil dan siap pakai,”katanya.
Dr Dedek Kusnadi MSi MM, pengamat kebijakan publik dari UIN STS Jambi mengapresiasi langkah komisi IV DPRD Provinsi Jambi, yang digawangi politisi PAN itu.
“Ini kerja mulia. Harus didukung,” kata Dr Dedek.
Selama ini, kata dia, dewan selalu disuguhi pemberitaan yang cenderung negatif. Masalah ketuk palu lah. Manuver ini, manuver itu. Minim sekali publikasi tentang kinerja dan perjuangan dewan di legislatif.
“Saya kira, pasti banyak kerja-kerja dewan yang produktif untuk memajukan daerah, tapi jarang terpublikasi. Apa yang dilakukan komisi IV ini merupakan langkah luar biasa,” ujarnya.
Menyangkut masalah pengangguran, Dr Dedek menyebut maju mundurnya sebuah daerah, sangat tergantung dengan kapasitas SDM-nya. Bukan semata karena kekayaan aset dan sumber daya alamnya.
“Sudah banyak contoh daerah yang kaya sumber daya alamnya, karena SDM-nya minim kapasitas, maka daerah itu tidak maju-maju,” ujarnya.
SDM adalah tulang punggung pembangunan daerah. Semakin hebat kualitas SDM-nya, pasti semakin maju pula daerahnya.
“Kerja komisi IV ini sudah sangat luar biasa. Mereka berkonsentrasi pada peningkatan SDM. Harus diapresiasi,”katanya.(*)
Discussion about this post