TANJABBARAT, PATUNAS.CO.ID – Pilkada Serentak 2024 sudah tinggal menghitung bulan. Khusus masyarakat Kabupaten Tanjab Barat akan memiliki hajatan besar pesta demokrasi lima tahunan. Jangan sampai pesta rakyat untuk memilih pemimpin ini, disiasiakan masyarakat, kerena ikut-ikutan atau Transaksional. Sebab, akibatnya sangat fatal.
Pilkada Tanjab Barat 2024 bukan hanya soal kontestasi elektoral. Jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana Pilkada 2024 bisa melahirkan pemimpin yang punya gagasan besar untuk mengatasi berbagai persoalan kesulitan rakyat Tanjab Barat.
Mulai dari kemiskinan, pengangguran, air bersih, Listrik lalu melambungnya berbagai kebutuhan pokok, akses pendidikan, dan kesehatan yang belum bisa dinikmati secara menyeluruh, termasuk kesenjangan sosial yang terus melebar, serta berbagai persoalan lainnya di Bumi Serengkuh Dayung Serentak Ketujuan.
Dari berbagai kajian pada Pilkada 2024 di Tanjab Barat khususnya akan berlangsung di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang sulit. Biroksasi pun saat ini sangat Amburadul.
Kemiskinan terus mengintai, masyarakat Tanjab Barat mengeluhkan soal kesulitan ekonomi. Hal ini harus disikapi serius oleh para calon pemimpin yang akan bertarung pada Pilkada 2024 ini.
Jangan sampai berbagai potensi pertumbuhan yang kita miliki di Tanjab Barat tidak bisa terwujud jika kita salah memilih pemimpin di Tanjab Barat.
Nah, disinilah pentingnya kita memiliki calon pemimpin atau Bupati yang punya gagasan besar, untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengerti kesulitan masyarakat, dan akan dibawa kemana arah Tanjab Barat kedepan.
Berbagai lembaga survei internal mereka (calon Bupati Tanjab Barat, red) selalu memunculkan tokoh karena popularitas ataupun elektabilitas. Namun masih minim yang mengangkat soal gagasan-gagasan besar para calon. Dan sampai saat ini para calon pun hanya menampilkan visi-misi yang pada umunya.
Tidak ada yang visioner yang penuh dengan gagasan. Semua datar, dan hanya sekedar syarat untuk memanupulasi mencalonan agar berjalan dengan mulus.
Dalam pertemuan elite-elite partai politik (parpol) menjelang Pilkada hari ini di Tanjab Barat, misalnya topik pembicaraan umumnya juga hanya soal kesepakatan koalisi yang berlandaskan pada kecukupan syarat untuk mendaftar di KPU. Namun minim bicara soal gagasan-gagasan besar yang dimiliki para calon untuk masa depan Tanjab Barat.
Padahal, pilkada seharusnya menjadi ajang terminal untuk melakukan perbuatan ke arah yang lebih baik. Pilkada bukan permainan para Calon Bupati dan Wakil Bupati. Bukan pula permainan koalisi parpol. Tapi pilkada adalah pesta rakyat yang hasilnya harus bisa dinikmati oleh rakyat. Bukan pesta rakyat yang hasilnya untuk segelintir orang.
Mungkinkah semua itu bisa terwujud?***penulis adalah Managing Director Lembaga Kajian Politik Regional dan mantan Jurnalis di Provinsi Jambi.
Discussion about this post