JAMBI – Inisiasi PT. Perkebunan Nusantara 6 atau PTPN 6 Jambi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, salah satunya dilakukan dengan Seminar Nasional Merah Putih, 24 Agustus 2022 di Kenara Cafe dan Resto.
Tak tanggung – tanggung kali ini perusahaan perkebunan terkemuka itu mengundang Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ir. H. Afriansyah Noor, M.Si sang putra Jambi, Iswan Achir Direktur PTPN 6, Komisaris Utama PTPN 6 Rio Sarwono dan ibu Ratu Munawaroh sebagai penanggap salah seorang masyarakat Jambi.
Seminar Nasional ini bekerjasama demgan Kenara Institute, sebuah kelompok kajian think thank Sospolbudhukam yang mengangkat tema ” Entrepreuneur Generasi Milennial Indonesia yang Kreatif, Inovatif dan Mandiri ”
Dalam rilisnya, panitia mengatakan Era perubahan menuntut semua hal harus bergerak secara cepat dan masif, maka PTPN 6 juga harus mengikuti perubahan tersebut secara relevan dan kompetitif.
Salah satu strateginya, mengajak banyak anak muda yang inovatif untuk bergabung di PTPN 6, dengan harapan mereka dapat membawa perubahan yang bersifat urgensi agar perusahaan dapat cepat beradaptasi dan mengadopsi hal-hal yang menjadi preferensi bagi generasi muda untuk menjaga daya saing pasar.
Terdapat data yang mengambarkan tantangan untuk mengadopsi ini, yaitu tentang Fakta, bahwa 33 % milenial menyatakan bahwa perusahaan BUMN belum menjadi pilihan tempat bekerja yang utama baik untuk generasi milenial maupun kelompok seniornya.
Kata kuncinya, PTPN 6 harus berani mendorong peremajaan pegawai di berbagai lini bisnisnya. Hal ini diperlukan agar perusahaan perkebunan terbesar di Provinsi Jambi ini bisa memanfaatkan bonus demografi Indonesia, dengan menargetkan populasi pekerja di perusahaan mencapai 80 persen.
Apalagi hari ini, data keseluruhan, jumlah milenial di BUMN kurang lebih 65 persen. Perlu didorong lagi sampai 80 persen, karena 273 juta penduduk Indonesia hari ini, mayoritas 53 persen usia dibawah 35 tahun. Jumlah ini belum lagi ada Gen A dibawah Gen Z yang 4-5 tahun ke depan akan jadi masa depan Indonesia.
Benang merahnya, PTPN 6 harus sudah memikirkan keberlanjutan leadership dan kepemimpinan yang digalakkan perusahaan milik negara tersebut melalui perekrutan yang memberi kesempatan selebar lebarnya untuk generasi muda bisa gabung ke BUMN.
Harapannya, ke depan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh sampai 2045. PTPN 6 tentu dituntut berkontribusi menjaga peluang Indonesia bisa masuk ke dalam jajaran empat besar negara ekonomi terbesar di dunia.
Demi PTPN 6 bisa berkontribusi optimal pada target pertumbuhan ekonomi 5 persen sampai 2045. Kesempatan ini harus dititipkan kepada generasi milenial, untuk terus bangun Indonesia khususnya Provinsi Jambi.
Berdasarkan pemikiran ini, mau tak mau untuk menjawab tantangan global di era digitalisasi diperlukan manusia-manusia berkarakter unggul, yang haus belajar dan punya semangat juang tinggi. Bersama-sama kita bergerak menuju Indonesia Emas 2045.
Sumber Daya Manusia atau SDM yang terampil dan kompeten dapat menjadi salah satu kunci agar Indonesia terhindar dari kondisi middle income trap.
Selain sumber daya alam, bagaimana potensi SDM harus menjadi suatu keharusan. Apalagi dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan menghadapi bonus demografi.
Tentu sebagaimana diketahui bersama bahwa bonus demografi ini 70 persen populasi Indonesia nantinya bakal diisi oleh Generasi Z, sehingga menjadi suatu hal yang berbeda dengan saat ini.
Generasi Z merupakan usia yang produktif, karena itu Indonesia benar-benar harus mengandalkan perubahan strategi ekonomi Indonesia ke depannya berdasarkan tidak hanya sumber daya alam.
PTPN 6 harus menyadari konsep Knowledge Based Economy yakni sebuah pertumbuhan yang justru tumbuh karena hasil daripada inovasi atau kapabilitas sebagai manusia bisa mendongkrak ekonomi nasional. Insya allah, PTPN 6 berkomitmen mewujudkan hal tersebut.(rls)
Discussion about this post