Jambi – Maraknya pengeboran sumur minyak ilegal (ilegal driling) dan pencurian minyak (ilegal tapping) di Desa Pompa Air, kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari.
kegiatan tersebut jelas melanggar hukum dan menghambat target produksi minyak negara sebesar 1 juta barel per hari.
Selain itu kegiatan ini juga menjadi masalah menahun yang tak kunjung usai dan membuat kerusakan lingkungan parah serta menelan korban jiwa.
Dugaan kuat aktifitas tersebut berjalan karna ada keterlibatan oknum anggota Polri dan TNI di kalangan ilegal driling di bungku itu sendiri, maka dari situlah para mafia ilegal driling masih beraktivitas hingga saat ini.
Dari keterangan warga yang tidak ingin disebutkan namanya, ada ratusan sumur minyak yang sudah beroprasi secara ilegal dilokasi tersebut, kebanyakan yang mengoprasikan sumur tersebut berasal dari oknum anggota TNI dan Polri, salah satu pemilik yang saya ketahui anggota Mabes TNI yang biasa disapa Mul.
“Dari berita yang sudah beredar memang disini sering di lakukan penertiban, akan tetapi tidak di temukan kegiatan yang di maksud (ilegal driling), saya rasa dikarenakan sudah ada koordinasi kepada para oknum dan pihak aparat yang berwenang, kata warga.”
Setelah itu, informasi yang didapatkan di lapangan, pemain ilegal driling yang beraktivitas itu ada jalur-jalur koordinasi yang telah terstuktur, seperti koordinasi yang di dapatkan awak media salah satu nya sumur inisial SK dan H yang juga di beking oleh oknum anggota Tni.
Jika kita ulas kebelakang lagi penertiban yang di lakukan pertamina beberapa bulan yang lalu sumur minyak ilegal tersebut telah di cor oleh pertamina jambi.
Saat ini sumur-sumur ilegal yang yang keberadaanya di luar wilayah kerja pertamina terlihat sudah memulai kembali kegiatan dan para pengepul minyak ilegal tersebut telah buka kembali seperti biasa nya, salah satu pengepul minyak ilegal yang saat ini beraktivitas kembali terlihat telah lancar beraktivitas kembali.
Discussion about this post