JAMBI – Ada yang menarik dari kegiatan rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Derah (Forkopimda) se Provinsi Jambi di hotel Grand Kerinci hari ini, Selasa (13/7). Gubernur Jambi Al Haris dalam sambutannya membuka rakor, sempat menyentil soal pakaian seorang pejabat.
Awalnya sambutan Al Haris cukup wajar, layaknya di acara-acara resmi. Namun tiba-tiba Alharis menyinggung soal pakaian seorang pejabat. Menurut Al Haris, seorang pejabat harus berpakaian lengkap. Lengkap dengan atribut jabatan.
Tujuannya agar orang tahu bahwa yang bersangkutan adalah seorang pejabat. “Saya lihat ada pejabat yang jarang menggunakan atribut. Bagaimana mau dikenal masyarakat?,” kata Al Haris.
Dia menambahkan, pak Jokowi berpakaian biasanya hitam putih saja. Namun, kata dia, pak Jokowi adalah satu – satunya Presiden. “Semua orang pasti kenal,” kata Al Haris. Gubernur Al Haris memang dikenal selalu tampil rapih dan berpakaian lengkap dengan atribut jabatan.
Lalu siapa yang dimaksud Al Haris? Dalam rakor hari ini tampak hadir sejumlah kepala daerah. Salah satunya adalah Romi Hariyanto, Bupati Tanjung Jabung Timur. Saat itu, Romi memang hanya berkemeja putih dengan bawahan celana kelir gelap. Tidak ada atribut kepala daerah sama sekali yang dipakai.
Romi diketahui memang jarang sekali menggunakan atribut jabatan. Sehari-hari di kantornya pun, Romi lebih banyak berpakaian bebas. Dia lebih sering pakai kemeja. Paling serig memakai kemeja kotak-kotak.
Bahkan, di acara-acara resmi kabupaten, mantan ketua DPRD Tanjabtim tiga periode itu hanya berpakaian resmi kalau menghadiri acara di DPRD Tanjabtim. Atau acara – acara resmi di Jakarta. Di istana negara atau di kementerian.
Banyak yang menduga sindiran gubernur Al Haris itu ditujukan memang kepada Romi. Sebab, Romi memang diketahui selalu tampil tanpa atribut jabatan. “Saya tidak mau jadi orang lain. Saya ya seperti ini, terserah orang mau menilai apa,” kata Romi, saat ditanya terkait cara berpakaiannya yang “nyeleneh”.
Dia mengaku merasa lebih nyaman dengan cara berpakaiannya. Apalagi saat berbaur dengan rakyat. Lantas bagaimana terkait sindiran Gubernur Al Haris yang menyatakan pejabat tak pakai atribut nanti tidak bisa dikenal rakyat?
“Saya lebih senang dikenal sebagai rakyat. Toh rakyat akan mengenal kita (pejabat) karena pengabdian, bukan atribut jabatan,” jawab Romi. Namun Romi meminta hal ini untuk tidak dibesar-besarkan lagi.
Kata dia, jika pun sindiran itu memang untuk dirinya itu adalah hal yang wajar. “Kalaupun itu ditujukan ke saya, ya wajar. Biasalah teguran abang ke adik,” tandasnya. (ynd)
Discussion about this post